Andra Alodita, merupakan wanita cantik berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai fotografer. Selain dikenal di kancah dunia fotografi Indonesia, namanya pun tak asing di kalangan para blogger.
Ketertarikan Andra terhadap dunia seni, ternyata telah membawanya untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. Berawal dari belajar melukis, menari dan memasak, kini wanita lulusan Universitas Pelita Harapan itu telah sukses memantapkan karirnya sebagai salah satu fotografer wanita kebanggaan Tanah Air.
Perjalanannya menuju kesuksesan juga dihadapi dengan rintangan. Wanita kelahiran 7 Oktober 1986 itu sempat diremehka karena ia merupakan fotografer wanita yang bergaya feminin. Namun, anggapan tersebut justru membuat Andra semakin termotivasi.
"Kenapa sih perempuan, terus dandanannya seperti ini, emang bisa motret? banyak sih yang bilang begitu. Tapi aku cuek aja sih dan ngebuktiin aja kalau aku tuh bisa. Itu juga jadi motivasi buat aku," jelas Andra yang saat itu mengenakan blouse berpalet cokelat, serta legging dengan motif asbtrak, saat ditemui Wolipop di kawasan Cilandak Tengah, Jakarta, Jumat (14/09/2012).
Menjadi seorang fotografer wanita yang berbeda dari biasanya, membuat Andra dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Selain cantik, wanita yang juga hobi traveling ini lebih senang menggunakan make up dan pakaian yang terlihat feminin, ketimbang mengenakan celana dan baju yang longgar layaknya fotografer wanita pada umumnya yang terlihat tomboy. Padahal, Andra juga hanya lebih terlihat feminin dan berdandan ketika harus bertemu klien dan menjalankan pekerjaannya sebagai seorang fotografer fashion, juga wedding.
"Aku emang suka banyak hal, aku suka make up, jadi aku make up. Aku suka pakai baju yang bagus, jadi aku pakai baju yang bagus. Sebenarnya aku kalau lagi nggak foto kawinan gitu, aku cuma foto pakai sandal jepit, celana pendek, sama kaus. Sangat tidak menjaga penampilan sebenarnya. Tapi kalau ada klien aku baru dress up," papar Andra yang sudah satu tahun menjadi Brand Ambassador Sony.
Meskipun merasa memiliki banyak kesulitan untuk menggeluti dunia fotografi, Andra tetap senang dalam menjalankan pekerjaannya tersebut. Bahkan baginya, ketika mengerjakan pekerjaannya itu tidak seperti sedang bekerja.
"Kesulitannya, pertama karena aku perempuan, kedua untuk memasuki dunia industri fotografi, apalagi aku dulu pingin awal-awalnya fashion sekarang aku mau wedding nah itu susah banget. Karena yang jelas sekarang saingan udah banyak. Yang pasti banyak kesulitan tapi aku ngejalanin senang karena proses itu sangat berharga sih buat aku. Aku juga ngerasa kayak setiap hari aku motret itu nggak seperti kerja. Aku cuma kayak jalan-jalan terus aku jepret jepret jepret dan menghasilkan sesuatu. Ditambah lagi sekarang menghasilkan uang jadinya seperti hobi yang tersalurkan dan bekerja sesuai dengan passion," wanita yang menjadikan fotografer dunia Camilla Akran sebagai inspirasinya.
Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat memang impian setiap orang. Selain bekerja lebih menyenangkan, ada perasaan puas tersendiri yang dapat dirasakan. Andra yang belum lama ini telah melepas masa lajangnya itu merasa hobinya telah tersalurkan melalui pekerjaannya. Ia dapat bekerja di bidang yang ia sukai dan telah menghasilkan uang. Lalu, kira-kira berapa ya penghasilan seorang fotografer itu? Dan apakah penghasilannya menjamin untuk hidup?
"Penghasilannya itu tergantung kita. Kalau fotografer yang freelance, kalau kita nggak dapat pekerjaan, pastinya nggak akan ada penghasilan. Jadi harus pinter-pinternya kita juga me-manage waktu dan networking juga. Menurut aku penghasilan fotografer menjamin banget sih. Ini secara general aja ya, yang lagi di pasaran itu sekali foto untuk komersil, satu proyeknya itu bisa Rp 20 hingga Rp 30 juta. Malah ada juga yang mencapai Rp 80 juta," tutup wanita yang juga memiliki hobi nonton film itu.
sumber berita