KAIRO - Stasiun televisi Mesir telah mencabut larangan selama beberapa dasawarsa bagi perempuan berjilbab untuk menjadi pembaca berita. Presenter berjilbab sebelumnya dilarang oleh rejim-demi-rejim yang condong ke arah sekuler.
Fatma Nabil menjadi presenter wanita pertama Mesir yang mengudara menggunakan jilbab.
Dengan mengenakan jilbab berwarna krim dan jas warna gelap, Fatma Nabil tampil pada Ahad (2/9) untuk membacakan buletin berita pukul 12.00. Stasiun TV resmi Mesir menyatakan itu adalah penampilan pertama seorang perempuan dengan rambut tertutup sejak stasiun TV itu didirikan setengah abad lalu.
Larangan atas perempuan pembaca berita yang memakai jilbab telah lama dikecam oleh pegiat hak asasi manusia dan liberal. Larangan tersebut dinilai sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pribadi. Itu terutama di negara tempat mayoritas perempuan menutup kepala mereka.
''Namun Presiden Mohammed Moursi, telah melakukan perubahan besar di media yang dikuasai negara,'' demikian laporan Al Jazeera sebagaimana dikutip IINA.
Pejabat TV Mohammed Fathi mengatakan kemunculan Fatma Nabil akan mendorong banyak perempuan lain yang ingin memakai jilbab tapi sebelumnya takut kehilangan pekerjaan mereka. Fatma Nabil telah bekerja selama satu tahun di jaringan TV Ikhwanul Muslimin, Misr 25, setelah ia dilarang oleh TV resmi tampil mengudara sebab ia memakai jilbab.
Dengan terpilihnya Moursi dan pengangkatan Salah Abdel-Maksoud dari Ikhawanul Muslimin sebagai Menteri Penerangan baru, Fatma Nabil mengatakan ia diberi "lampu hijau" untuk kembali ke TV negara.
"Sekarang standard tak memiliki hubungan dengan jilbab yang menjadi pilihan pribadi,'' kata Nabil. ''Tapi, semuanya kini berkaitan dengan intelektual dan keahlian profesional.''
sumber
Title : STASIUN TV MESIR CABUT LARANGAN PRESENTER BERJILBAB
Description : KAIRO - Stasiun televisi Mesir telah mencabut larangan selama beberapa dasawarsa bagi perempuan berjilbab untuk menjadi pembaca berita. Pre...